Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan perkembangan pencarian warga negara Indonesia (WNI) pasca-gempa bumi berkekuatan M 7,8 mengguncang Turkiye bagian selatan pada Senin (6/1/2023) pukul 04.17 WS (08.17 WIB). Berdasarkan perkembangan, ditemukan WNI yang meninggal dunia. Beberapa WNI yang sebelumnya sempat hilang kontak juga telah ditemukan.
Adapun pusat gempa terjadi di Provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 km sebelah tenggara Ankara, disusul dua gempa lanjutan berkekuatan M 6,4 dan M 6,5 di Provinsi Gaziantep, sekitar 700 km sebelah tenggara Ankara.
Dua WNI meninggal dunia
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan, berdasarkan laporan yang ia terima, terdapat dua WNI yang meninggal dunia akibat gempa bumi tersebut. Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara. Dua WNI tersebut berstatus ibu dan anak. Sang ibu yang menikah dengan WN Turkiye merupakan wanita asal Bali bernama Nia Marlinda, sedangkan anaknya berusia 1 tahun. Mereka ditemukan meninggal dunia di Kahraman Maras karena tertimbun reruntuhan. Baca juga: 4 dari 5 WNI Korban Gempa Turkiye Ditemukan Selamat Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin tim evakuasi ke Kahramanmaras, telah memastikan pemulasaraan Nia dan KBRI telah mengomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Nia dan keluarga dimakamkan di Kahramanmaras. “Hingga saat ini, tercatat ada 2 WNI yang meninggal, yaitu ibu dan anak,” kata Judha di Kompleks Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).
10 WNI luka-luka
Judha menyampaikan, 10 WNI lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak empat orang di antaranya sudah dirawat di rumah sakit setempat, sedangkan enam orang sudah dievakuasi ke tempat yang aman di Ankara. “Kondisi mereka mayoritas luka-luka akibat tertimpa keruntuhan, kondisi 10 WNI kita dalam keadaan stabil,” jelas Judha.
4 ditemukan, 1 orang masih hilang
Per Jumat, kata Judha, ia mendapatkan informasi bahwa empat dari lima WNI yang sempat hilang kontak pasca-gempa bumi di Turkiye, sudah ditemukan. Tiga dari empat WNI tersebut atas nama Ayu Fira dan dua orang anaknya di Hatay. Mereka ditemukan dalam keadaan selamat. Satu orang lain yang ditemukan adalah pekerja spa therapist di Dyarbakir. Sementara itu, satu orang sisanya yang masih hilang kontak adalah spa therapist.
Sebelumnya, KBRI Ankara memang melaporkan ada dua orang WNI yang bekerja sebagai spa therapist belum dapat dihubungi. “Satu (spa therapist) sudah bisa establish kontak sama kami. Alhamdulillah kondisi yang bersangkutan selamat. Kemudian satu lagi yang di Diyarbakir belum bisa kami hubungi,” ungkap Judha.
123 orang dievakuasi
Di sisi lain, tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI dan Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) sudah melakukan evakuasi dari empat titik paling terdampak gempa.
Klik untuk baca selengkapnya: https://nasional.kompas.com/read/2023/02/11/08200881/update-gempa-turkiye-2-wni-meninggal-1-masih-hilang-123-sudah-dievakuasi