BASISBERITA.COM, Jepang – Seakan tak puas dengan membuka rute penerbangan Manado-Narita Jepang dan menghadirkan direct call, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey terus ‘menggali’ sektor yang menguntungkan daerah.
Salah satu upaya yang dilakukan Gubernur Olly, di antaranya melakukan pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Jepang Heri Akhmadi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Selasa (28/3/2023).
Pada pertemuan ini, Gubernur Olly bersama Dubes Heri Akhmadi membahas terkait persiapan membuka perdagangan langsung dari Pelabuhan Bitung ke sejumlah negara di Kawasan Asia Timur.
“Dalam pertemuan ini, kami membahas komoditas pertanian dan perikanan serta juga terkait pembukaan jalur perdagangan langsung dari Pelabuhan Bitung ke Kawasan Asia Timur,” ujar Gubernur Olly.
Dengan dibukanya jalur perdagangan langsung dari Pelabuhan Bitung ke Kawasan Asia Timur, akan membuat ekspor Sulut kian meningkat.
Diketahui, ekspor Sulut memang terbilang menggeliat. Sesuai data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Neraca Perdagangan Sulut Januari 2023 mengalami Surplus US$60,17 juta. Adapun nilai ekspor non migas Sulut pada Januari 2023 tercatat sebesar US$77,86 juta sementara impornya senilai US$17,69 juta.
Sementara komoditas ekspor non migas terbesar pada Januari 2023 masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$46,07 juta atau 59,18 persen dari total ekspor. Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$14,26 juta atau 80,64 persen dari total impor.
Sedangkan negara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara pada Januari 2023 adalah Tiongkok sebesar US$16,95 juta atau 21,78 persen dari total ekspor. Sedangkan Malaysia menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Januari 2023 yang mencapai US$11,04 juta atau sebesar 62,43 persen dari total impor.(advetorial/diskominfosulut)