BASISBERITA.COM, Minahasa – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara (Sulut) dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS mengunjungi korban kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Minahasa, Selasa (28/3/2023).
Salah satu korban anak yang dikunjungi sebut saja Aster, umur 14 tahun, yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Tondano akibat kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum kakak dan melibatkan sepupunya sendiri.
Di rumah sakit, dr Devi memberikan penguatan agar Aster tetap semangat dan tidak mengalami trauma.
“Semangat nak, supaya cepat pulih dan bisa kembali sekolah. Dan jangan takut, banyak orang-orang baik yang akan membantumu,” tutur dr Devi.
Terungkapnya kasus kekerasan seksual terhadap Aster, berawal ketika Aster dibawa ke RS untuk memeriksakan kondisi fisiknya pasca mendapat perlakuan tak semestinya dari pelaku, yang adalah kakaknya sendiri.
“Dari situ ketahuan apa yang sudah dialaminya. Dan setelah mendapat support dari pihak berwenang, akhirnya keluarga melaporkan kejadian tersebut,” ungkap salah satu dari pihak keluarga.
Di tempat lain, di sebuah klinik di Kecamatan Tondano Barat, dr Devi melihat langsung keadaan Jelita, nama samaran, 17 tahun, korban kekerasan seksual dari oknum kakek sendiri.
Sama seperti Aster, Jelita juga mendapat penguatan dari dr Devi menegaskan, instansi-instansi terkait akan bersinergi membantu anak-anak dan perempuan korban kekerasan seksual.
“Untuk Jelita, kita akan bantu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, agar Jelita bisa mengikuti ujian Paket C. Karena ini juga demi masa depannya,” ungkap dr Devi.
Ia pun berharap, agar orang-orang tua menjaga anak-anaknya agar terhindari dari aksi pelecehan seksual hingga kekerasan seksual, yang pada banyak kasus, justru dilakukan oleh orang-orang dekat, seperti kakek, paman, kakak, maupun ayah kandung sendiri.
Psikolog klinis UPTD PPA Pemprov Sulut Elis Ratnawati SPsi, MSi Psikolog, menjelaskan, kenapa justru orang terdekat yang melakukan kekerasan seksual.
“Karena pada dasarnya orang yang dekat itu adalah orang yang sangat dipercaya oleh orang yang mungkin akan jadi korban. Dia tenang saja, dia percaya karena dia saudara saya. Lalu kenapa terjadi kekerasan, itu karena adanya kesempatan. Di mana ada pemicunya, yaitu ketika ada ketidakpuasan dengan pasangan tetapnya,” jelasnya.
Terhadap para korban kekerasan, para psikolog dari UPTD PPA Pemprov Sulut yang berada di bawah Dinas P3AD Provinsi Sulut, siap memberikan pendampingan terhadap anak-anak korban kekerasan seksual.
Kanit PPA Polres Minahasa Ipda Yuli Oraile mengatakan, pelaku kekerasan terhadap Aster maupun Jelita sudah diamankan Polres Minahasa. “Dan sekarang proses hukumnya sudah di tingkat penyidikan,” tegasnya.
dr Devi didampingi Direktur RS Tondano dr Nancy Mongdong SpPD MPH, Kepala Dinas P3A Kabupaten Minahasa Riany Soewarno, Sekretaris Dinas Kesehatan dr Gabby Doaly, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Minahasa Ipda Yuli Oraile dan psikolog dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Sulut.(sco/*)