BASISBERITA.COM, Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw diberikan kesempatan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Kota (Pemkot) Manado. Kegiatan ini digelar Selasa (11/4/2023) di Graha Gubernuran, Bumi Beringin Manado.
Dihadapan Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang serta pejabat Kota Manado, Wagub Kandouw menyentil soal impulse control. Menurut orang nomor dua di Bumi Nyiur Melambai ini, menjadi birokrat harus menghindari namanya dorongan sesaat.
“Yang paling berbahaya dorongan impulse control yaitu sex dan materi,” ujar Wagub Kandouw.
Agar tak terperangkap dengan kedua dorongan sesaat itu, Wagub Kandouw meminta pejabat membentengi diri yang kokoh.
“Jangan sampai kadis, camat dan lurah yang membawa uang dan melakukan penyuapan langsung silau. Jadi harus ada benteng,” tegas mantan Ketua DPRD Sulut ini.
Di sisi lain, Wagub Kandouw menilai Kota Manado sudah on the track terkait partisipatif. Di mana, semua komponen masyarakat telah dilibatkan, termasuk bicara eksekutif maupun legislatif.
“Satu hal yang bagus sekali karena saya lihat pak walikota dan pak wakil walikota serta jajaran tidak menutup katak dalam tempurung. Sebab ini satu hal yang fundamental jalannya pemerintahan yang partisipatif,” ungkap Kandouw, seraya mengharapkan aspirasi dari masyarakat menjadi perhatian.
“Jadi saya senang pak walikota, wakil walikota dan sekretaris kota buka pintu untuk kritik masukan arahan dan tuntutan. Ini terus dijalankan. Jadi jangan pernah menutup diri telinga mata apalagi hati. Ini betul-betul partisipatif yang luar biasa,” ungkapnya.(sco/*)