BASISBERITA.COM, Manado – Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2023 digelar di Hotel Luwansa Manado, Rabu (3/5/2023).
Kegiatan ini dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo, Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekretaris Kartika Devi Kandouw-Tanos, Sekdaprov Sulut Steve Kepel, Kepala BKKBN Perwakilan Sulut Diano Tandaju, unsur Forkopimda dan sejumlah pejabat Pemprov Sulut serta jajaran BKKBN se-Sulut.
Dalam sambutannya, Gubernur Olly mengatakan penurunan stunting adalah harapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Angka stunting kita berada di bawah angka stunting nasional. Tapi ini kita dorong terus supaya bisa turun sesuai target,” ungkapnya.
Ia pun menjelaskan, salah satu upaya Pemprov Sulut mengatasi persoalan stunting yaitu membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak.
“Tujuannya supaya ada perbaikan-perbaikan sekaligus tempat edukasi bagi ibu hamil. Bagi yang ibu hamil kurang mampu, kita bawa ke rumah sakit ini. Kita berikan asupan gizi, supaya bayinya lahir nanti sehat terhindar dari stunting,” ujarnya.
Gubernur juga mengapresiasi terbentuknya tim percepatan penurunan stunting dan pengukuhan Bunda Pendamping Keluarga di Sulut.
“Tim pendamping keluarga ini ada di setiap desa. Kalau di Sulut ada sebanyak 1.500 an desa, pastinya akan sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan stunting,” katanya.
Olly mengakui dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berdaya saing, pastinya faktor kesehatan penting bagi para generasi muda.
“Nah, ini juga butuh peran ibu-ibu. Tadi di acara HRG PKK, saya juga sampaikan peran ibu-ibu sekalian penting dalam menangani stunting,” sebutnya.
Gubernur berterima kasih kepada Perwakilan BKKBN Sulut yang terus bersinergi dan berkomunikasi, sehingga koordinasi penanganan stunting bisa lebih baik.
“Bupati dan wakikota juga diharapkan bisa lebih aktif. Ada anggaran tambahan asupan yang dapat dipergunakan untuk menangani stunting. Kita akan dorong program pusat supaya terus berjalan baik di Sulut,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo dalam sambutan mengapresiasi kolaborasi BKKBN Sulut bersama mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting termasuk program Bangga Kencana.
“Patut diapresiasi karena angka stunting Sulut yakni 20,5 lebih rendah dari angka stunting nasional yakni 21,6,” akunya.
Hasto mengakui, program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting merupakan program prioritas Presiden Jokowi.
Kepala Negara, katanya, mendorong program ini dalam menghadapi era bonus demografi.
“Generasi emas yang menjadi generasi penanggung jawab pada tahun 2045. Kita harus siapkan SDM tentunya supaya generasi kita produktif,” jelasnya.
Ia mengatakan persiapan SDM memang penting, karena pada tahun 2035 nanti akan dapat melihat perbandingan antara warga usia produktif yang bekerja dan tidak bekerja.
“Makanya, program Bangga Kencana dan Penurunan Stuntung mesti terus dioptimalkan. Itu harus kita mulai bersama dari keluarga. Kita harus libatkan mitra TNI/Polri. Harus gotong royong dan ini menjadi tanggung jawab bersama,” bebernya.
Dalam Rakerda BKKBN bertemakan ‘Sinergitas dan Kolaborasi’ ini dirangkaikan dengan pengukuhan Ketua TP PKK Sulut Rita Tamuntuan sebagai Bunda Pendamping Keluarga oleh Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo.(sco/*)