BASISBERITA.COM, Manado – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yaitu Bitung dan Likupang. Namun, kedua KEK itu belum menunjukan perkembangan yang siginifikan. Hal itu membuat pemerintah pusat turun melakukan evaluasi.
KEK Bitung dan KEK Likupang pun terancam dicabut statusnya. Bukan cuma dua KEK itu, tapi KEK yang ada di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) pun demikian. Yakni, KEK MBTK, KEK Palu, KEK Sorong dan KEK Morotai, menjadi perhatian khusus pemerintah pusat.
“KEK Bitung dan KEK Likupang belum ada perkembangan yang berarti sehingga tengah dilakukan evaluasi selama satu tahun. Saat ini evaluasi sudah memasuki semester pertama,” kata Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum dan Ketahanan Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi pada Seminar Penguatan Kawasan Ekonomi Khusus Sulawesi, Maluku dan Papua, di Manado, Rabu (7/6/2023).
Diungkapkan Elen, hambatan yang dialami untuk KEK Bitung adalah pembebasan lahan baru mencapai 20 persen dari 534 hektare yang disiapkan. Sementara dari investasi, total yang sudah terealisasi Rp907,33 miliar. Khusus pada tahun 2022, realisasi investasi Rp595,50 miliar.
“Sementara target investasi pada tahun 2023 sebesar 1,33 triliun,” jelas Elen.
Sebagai perbandingan, total realisasi investasi di seluruh KEK yang ada di Indonesia mencapai Rp113,21 triliun. Di mana pada tahun 2022, realisasi investasi mencapai Rp30,96 triliun. Dan target investasi tahun 2023 sebesar Rp61,94 triliun.
Sementara terkait KEK Pariwisata Likupang yang saat ini tidak ada progres, menurut Kepala Bank Indonesia Sulawesi Selatan yang juga merupakan koordinator Bank Indonesia wilayah Sulawesi, Causa Iman karana tidak dihubungkan dengan tempat wisata lainnya.
“Kalau Sulawesi Utara mau mengembangkan Likupang, tanpa di-link-kan dengan yang sudah ada, ya itu istilahnya kayak nunggu lebaran monyet. Kapan akan jadinya. Itu tidak akan jadi. Likupang harus dihubungkan seperti misalnya dengan bandara dan lainnya,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi.
“Untuk mengembangkan Likupang agar berkembang, maka harus dihubungkan dengan Bali dan Mandalika,” ujarnya.(sco/*)