BASISBERITA.COM, Manado – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi concern Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut), untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mampu berdaya saing di pasar luar negeri.
Berbagai upaya pun dilakukan BI Sulut agar hal tersebut terwujud. Di antaranya, UMKM dibekali pelatihan, workshop dan akses pembiayaan yang berkelanjutan.
Upaya-upaya itu dikemas BI Sulut lewat ajang tahunan, The 5th Urban Economy Festival Sulut 2023. Kegiatan yang dihelat di Manado Town Square (Mantos) 3 itu dibuka Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Steve Kepel, Selasa (11/7/2023).
Dalam sambutannya, Sekdaprov Steve Kepel memberikan apresiasi yang tinggi kepada BI Sulut yang menginisiasi The 5th Urban Economy Festival Sulut 2023.
Menurut Kepel, Urban Economy Festival 2023, bentuk kepedulian BI terhadap dinamika pembangunan di Bumi Nyiur Melambai, khususnya dalam sektor perekonomian. Peran BI bukan hanya sekadar sebagai mitra yang kuat, tapi juga lembaga yang bertanggung jawab atas kestabilan ekonomi dan keuangan negara.
“Bank Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam mempertahankan stabilitas keuangan, mengelola inflasi, serta memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tukasnya saat membuka Urban Economy Festival Sulut 2023.
Festival yang melibatkan pelaku usaha, khususnya UMKM, sebut Kepel, bukan hanya sebagai perayaan keberhasilan dan kolaborasi.
“Tetapi juga sebagai simbol kehidupan perkotaan yang dinamis. Kota-kota adalah pusat Inovasi, kemajuan, dan pertumbuhan. Dalam konteks ekonomi urban, kesempatan dan tantangan berdampingan, menciptakan alur yang tak terputus bagi perkembangan kita. Karenanya, kita harus terus beradaptasi, menjadi progresif, dan mencari cara untuk mempromosikan inklusi sosial dan sustainable development,” jelasnya.
Momentum ini, sambungnya, merupakan kesempatan berharga untuk merayakan prestasi pesat yang telah dicapai, tetapi juga momen yang menggambarkan semangat kolaborasi yang mengakar kuat.
“Dalam dunia yang saling terhubung, kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Urban Economy Festival, sambungnya, telah
menciptakan panggung yang luar biasa bagi para pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produk-produk unggulan mereka dan berinteraksi dengan para konsumen, sekaligus merangsang pertumbuhan ekonomi.
“Tidak hanya itu, kerja sama yang erat dengan Dekranasda Sulut juga ikut memperkaya keberagaman acara ini dengan Manado Fashion Week. Pagelaran yang turut memajukan sektor ekonomi,” tukasnya.
Dukungan dan kerja sama dari BI, ungkap Kepel telah memperkuat pondasi pertumbuhan ekonomi, mendorong Investasi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Melalui berbagal program dan inisiatif, Bank Indonesia terus mendorong inklusi keuangan, memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi. Komitmen pemerintah untuk memperkuat ekonomi perkotaan sejalan dengan visi Bank Indonesia dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Adapun The 5th Urban Economy Festival dengan tema “Sinergi Mendorong UMKM Sektor Prioritas Berdaya Saing“ dilakukan dengan mengutamakan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak terkait dalam mendorong UMKM di Sulawesi Utara.
Dengan semangat tersebut, kegiatan The 5th Urban Economy Festival ini dilaksanakan sejalan dengan kegiatan Manado Expo 2023, dan Manado Fashion Week sebagai bagian dari turut memeriahkan HUT Kota Manado yang ke-400.
Melalui kegiatan The 5th Urban Economy Festival ini, diharapkan semakin tumbuh pemahaman dan perhatian akan pentingnya pengembangan UMKM sektor-sektor prioritas yang berdaya saing di Sulawesi Utara, antara lain meliputi pariwisata, pertanian, dan perikanan.
Untuk memperkuat dukungan bagi UMKM dalam memperoleh pasar luar negeri, juga diadakan talkshow peluang ekspor produk UMKM dengan mengundang pembicara dari Kakanwil Bea dan Cukai Sulbagtara, Kadin Sulut, dan PT Tanivest Agro Development yang merupakan aggregator ekspor dan Komunitas Sulutgo Ekspor.
Selain merupakan ajang promosi UMKM, The 5th Urban Economy Festival juga melakukan kegiatan pendukung lainnya, yaitu edukasi dan literasi terkait: i) ekonomi dan keuangan inklusif; ii) cinta bangga paham rupiah; iii) peningkatan transaksi digital; dan iv) perlindungan konsumen. Bank Indonesia juga menggencarkan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran yang efisien dan aman dalam setiap transaksi pada booth UMKM yang tersedia pada festival. Melalui adopsi QRIS tersebut, diharapkan ekosistem perekonomian digital di Sulawesi Utara dapat semakin berkembang.
Pada kegiatan yang dihadiri oleh jajaran pimpinan yaitu Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara, Walikota Manado, Bupati Minahasa Selatan, Bupati Minahasa Utara, Direktur Departemen Regional Bank Indonesia, Kepala OJK SulutGoMalut, Kakanwil Bea dan Cukai Sulbagtara, Kakanwil Kemenkumham Sulut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat HERBITREN Indonesia, dan pimpinan HIMBARA serta BPD di Sulut, The 5th Urban Economy Festival diawali dengan kegiatan:
Pengukuhan Himpunan EkonomI Bisnis Pesantren (HERBITREN), Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk: i) pemberdayaan ekonomi pondok pesantren; ii) destinasi super prioritas; iii) UMKM pendorong ekspor; dan iv) pasar digital dalam rangka implementasi QRIS, Penyerahan sertifikat halal UMKM, Penyerahan sertifikat kompetensi Badan Nasional Sertifikat Kompetensi untuk UMKM Batik Sulut, Penyerahan simbolis KUR oleh BRI dan BSG, serta Penandatanganan kerja sama perdagangan UMKM potensi ekspor.(sco)