Pemerintahan

Wagub Steven Kandouw Harap PNNS 2023 Cerminkan Sulawesi Utara yang Baik

BASISBERITA.COM, Manado – Pemilihan Nyong dan Noni Sulut (PNNS) memasuki tahapan Karantina. Karantina ini dibuka Wakil Gubernur Steven Kandouw di Novotel Manado Golf Resort & Convetional Center Manado, Senin (11/9/2023) pagi.

Sebelumnya para peserta PNNS ini telah mengikuti tahapan Pra Karantina secara daring, pada tanggal 5-6 September 2023 lalu.

Dalam sambutannya, Wagub Steven Kandouw mengatakan pelaksanaan PNNS patut diapresiasi. Karena, seiring dengan roadmap Gubernur Olly Dondokambey, yakni Sumber Daya Manusia (SDM).

“PNNS merupakan orientasi dari ikhtiar dan semangat mengakumulasi serta memfasilitasi potensi Sumber Daya Manusia Sulut,” ujar Wagub Kandouw.

Ia pun menegaskan, PNNS punya substansi yang sangat mendalam, yaitu mencari SDM Sulawesi Utara.

“Untuk bersaing dengan daerah lain, yang utama SDM. Nyong Noni harus menjadi ambasador. cultur, tourism dan ambasador yang luas betul-betul mencerminkan Sulut yang baik,” ungkapnya.

Mantan Ketua DPRD Sulut ini menambahkan para finalis PNNS 2023 sudah menjadi keterwakilan pemuda dan pemudi Sulawesi Utara.

“Menjadi cermin Sulawesi Utara. Tidak perlu menjadi pemenang, Anda sudah mewakili pemuda-pemudi Sulut,” terangnya.

Ia mengaku salut atas partisipasi peserta dan peran instansi terkait serta panitia yang telah menyakinkan kepala daerah untuk mengirim utusan mengikuti PNNS 2023.

“Ini suatu bentuk partisipasi dan kontribusi. Selamat mengikuti PNNS 2023. Mudah-mudahan semua berjakan baik sampai pada hari puncaknya 16 September 2023,” pungkasnya.

Ketua Panitia PNNS 2023 Lydia Tulus menjelaskan, ajang tersebut dikemas mengangkat budaya dan kearifan lokal guna meningkatkan sektor pariwisata daerah Nyiur Melambai tersebut.

“Ajang Nyong-Noni Sulut 2023 mengangkat budaya melalui busana yang nantinya digunakan oleh para finalis,” kata dia.

Lydia mengatakan kain yang nantinya dijadikan busana oleh para finalis ini, merupakan produk para senior Nyong-Noni Sulut.

Dalam PNNS 2023 ini, katanya, finalis akan mengenakan kain Kofo, batik keke dan batik bercerita yang semuanya diproduksi oleh pelaku usaha asal Sulut dan merupakan mantan Nyong dan Noni Sulut.

Ia menjelaskan selain tiga jenis kain tersebut, para finalis yang berasal dari kabupaten dan kota ini diberikan kesempatan untuk memperkenalkan budaya daerah masing-masing.

Para finalis, katanya, juga akan diberikan wawasan akan kecintaan terhadap lingkungan dengan melakukan penanaman pohon dan melihat kepedulian terhadap sesama.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Nyong Noni Sulut Kartika Devi Kandouw-Tanos mengatakan dengan adanya ajang pemilihan putra putri terbaik Sulut, ia mengharapkan lahir generasi muda tak sekadar jadi duta pariwisata namun memberi dampak kepada masyarakat Sulut.

“Melalui PNNS yang dilaksanakan setiap tahun ini diharapkan ada regenerasi pemuda pemudi terbaik Sulawesi Utara untuk membangun Nyiur Melambai dan membawa Sulawesi Utara menjadi terdepan di bibir Asia Pasifik,” tandasnya.

Diketahui, PNNS 2023 yang bertemakan ‘Compete & Create to Collaborate in Harmony’ ini terbilang spesial karena bertepatan dengan 50 tahun penyelenggaraan PNNS.

Adapun untuk tahun ini peserta PNNS hanya diikuti sembilan kabupaten/kota. Masing-masing, dari Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Minahasa, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondouw Timur, Kota Tomohon, Kota Manado Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara.(sco/*)

Baca Juga

Teken Hibah antara Pemprov dengan Pimpinan Agama serta Ormas, Gubernur Olly Dondokambey Minta Jaga Toleransi

Basis Berita

Sambut Ramadhan 1444 H, Dharma Wanita Persatuan Ditjen Bina Keuda Kemendagri Gelar Bakti Sosial

Basis Berita

Hadiri Peresmian Pastori GMIM Damai Lahendong, Wagub Steven Kandouw: Bersyukurlah dalam Segala Hal

Basis Berita