BASISBERITA.COM, Manado – Perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2023, mulai membaik. Setelah pandemi Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut di tahun kemarin menembus 5,48 persen, melampaui nasional.
“Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara tahun 2023 mencapai 5,48 persen. Kembali (baik) sebelum krisis,” kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut Andry Prasmuko saat Kick Off Festival Jurnalistik dan Refreshment Wartawan 2024 di KPw BI Sulut, Kamis (22/2/2024).
Kendati demikian, dari sisi volume PE Sulut belum sebanding dengan nasional. Namun, kata Prasmuko, tetap bangga.
“Kita boleh berbangga dari segi presentase. (Memang) volumenya berapa kekuatan ekonomi Sulut terhadap nasional,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Prasmuko juga membeberkan PE Sulut 2023 ditunjang dari sisi lapangan usaha. Di antaranya, pertumbuhan transportasi dan konstruksi.
“Kinerja dua lapangan usaha itu ikut mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara,” terangnya.
Dibukanya maskapai penerbangan perintis SAM Air, dengan rute perjalanan ke wilayah kepulauan di Sulut, bakal mendongkrak PE Sulut.
“SAM Air walaupun hanya seminggu sekali, tapi itu menunjukkan pemerintah komitmen menyambungkan seluruh transportasi, baik di daratan dan di kepulauan,” imbuhnya.
Bertambahnya moda transportasi lewat udara itu, menjadi alternatif penumpang untuk ke wilayah kepulauan.
Meski harga pesawat tersebut hampir sama dengan menggunakan jalur laut, Prasmuko yakin tidak akan mengganggu dari sisi pendapatan.
“Karena waktunya yang seminggu (penerbangan), tidak ada potensi mematikan kapal,” tuturnya.
Di sisi lain, PE Sulut yang sudah mulai membaik, ternyata tidak diikuti dengan sektor pertanian. Diungkap Prasmuko, pertumbuhan pertanian pada tahun 2023 sedikit melambat.
“Melambat seiring dengan kemarau berkepanjangan,” terangnya.
Selain pertanian, perikanan juga turut melambat. Hal itu, ujar Prasmuko, diakibatkan hasil ikan berkurang.
“Selama beberapa minggu terakhir ini, laut tenang tidak ada ombak. Tapi, itu menurut nelayan tidak bagus. Ikan tidak banyak mendekat mereka bersembunyi, yang tidak bisa ditangkap. Hasilnya ikan berkurang berdampak ke industri pengolahan makanan,” ungkapnya.
Sementara itu, dari sisi permintaan, ungkap Prasmuko, komponen ekspor ikut mendorong kinerja ekonomi Sulut.
“Pembangunan jalan di Sulut juga sudah sangat baik. Itu mendongkrak ekonomi,” tuturnya.(sco)