BASISBERITA.COM, Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) terus berkomitmen menurunkan angka kemiskinan di Bumi Nyiur Melambai.
Diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir Desember 2023 total penduduk miskin di Sulut berjumlah 189 ribu atau 7 persen dari total penduduk Sulut 2.676 juta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, ungkap Gubernur Olly, mengambil langkah strategis dengan menggandeng sejumlah elemen penting dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dengan program Satu Data Kemiskinan Daerah.
Tak tanggung-tanggung, OD-SK menggandeng Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Gubernur Olly Dondokambey mengatakan bahwa dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan pemerataan serta secara paralel melakukan penanganan inflasi dan pengangguran terbuka.
“Program ini sinergi dengan program Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID), Tim Penanggulangan Angka Kemiskinan Daerah (TPAKD) dan Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TLKD),” ungkap Gubernur Olly.
“Ini dilakukan bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan PT Permodalan Nasional Madani,” lanjut suami tercinta Rita Maya Tamuntuan.
Lanjut Gubernur Olly hal ini dilakukan untuk menjangkau kantong-kantong miskin ekstrem di 15 kabupaten/kota berdasar program Satu Data Kemiskinan Ekstrem.
Dan datanya terinput di laman https://apps-biroekonomi.sulutprov.go.id/tpkd/ yang merangkumnya.
“Datanya akan meliputi beberapa indikator, seperti Indeks Harga Konsumen, Nilai Tukar Petani, Gini Ratio, Tingkat Pengangguran, Tingkat Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi,” pungkas Gubernur Olly.
Melihat adanya kerja sama dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, tampaknya akan terus dioptimalkan kontribusi pada bantuan-bantuan pada sektor-sektor penggerak ekonomi kerakyatan.(sco/*)