Pemerintahan

Wagub Steven Kandouw Ungkap Hambatan untuk Capai SDGs

BASISBERITA.COM, Manado – Sulawesi Utara (Sulut) terbilang cukup baik mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Di mana, berada di atas rata-rata nasional.

Kendati demikian, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menilai capaian SDGs di Sulut masih bisa lebih tinggi lagi.

“Tadi dikatakan Pak Yanuar (Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden pada Kabinet Kerja), bahwa capaian Sulut di atas rata-rata nasional. Menurut hemat saya kita pasti masih bisa lebih dari itu,” kata Kandouw saat Launching SDGs Center di Gedung Kantor Pusat PT Bank Sulutgo, Selasa (6/8/2024).

Ia pun mengungkapkan, bahwa banyak tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mewujudkan sasaran-sasaran tentang SDGs di Sulut.

“Waktu lalu, dengan adanya Covid, kita semua jungkir balik, sasaran-sasaran kita tentang SDGs ini banyak mengalami hambatan. Tahun kemarin, Pemprov dan daerah menghadapi masalah inflasi. Bahkan regulasi pemerintah pusat sering berubah-ubah. Belum lagi transfer pemerintah pusat ke daerah menurun. Ini kan merupakan ironi untuk kita menciptakan SDGs dan lainnya,” keluh Kandouw.

Hambatan lainnya, kata dia, yakni masalah pengangkatan dan pembayaran Pejabat Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Sebelumnya, pemerintah pusat bakal membayar gaji P3K, namun terjadi malah daerah yang membayar.

“THL di angkat jadi P3K, janjinya pemerintah pusat yang bayar, ternyata bupati yang bayar. Ada juga P3K tidak direkrut dari THL kita,” bebernya.

Bahkan menurut Kandouw, terdapat sejumlah regulasi yang dibisa dikatakan menjadi hambatan terhadap SDGs di Sulut.

“Belum lagi regulasi-regulasi lainnya, banyak yang dikotomi, bukan memberikan kemudahan, tapi memberikan kesulitan bagi kita. Namun begitu kita akan tetap berupaya agar SDGs ini tetap berhasil. Tetap kita lakukan, tidak boleh kita tawar. Jangan tunggu enam tahun, tapi saat ini apa yang kita bisa lakukan, kita lakukan,” pungkasnya.

Diketahui, SDGs sudah di sepakati oleh dunia, yang ditargetkan pada 2030 mendatang untuk dicapai.

“Sisa enam tahun ini kita berupaya sebaik mungkin. Di mana ada niat di situ ada jalan. Kerja ini harus dilakukan secara simultan. Istilah saya gotong royong, istilah lain pentahelix. Yang melibatkan kanpus-kampus, pers dan ormas lainnya,” tuturnya.

Sementara itu. Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden pada Kabinet Kerja, Yanuar Nugroho, Ph.D, mewakili Sekertaris Nasional SDGs, Pungkas Bahjuri Ali saat Launching SDGs Center, menyebut masa depan negara ini ada di Timur Indonesia. Bukan lagi di Jawa. Di Indonesia sudah ada 52 Kampus yang memiliki SDGs Center.

“Kita harus memastikan kampus-kampus di Indonesia Timur memiliki SDGs Center. Unsrat harus menjadi motor penggerak di Indonesia Timur,” imbuhnya seraya berharap kolaborasi dari semua pihak terus didorong untuk pengembangan SDGs Center.(sco/*)

Baca Juga

BI Gelar Rakorwil, Bahas Peningkatan Sektor Perikanan Sulampua

Basis Berita

RSUD ODSK Miliki Cath Lab, Wagub Steven Kandouw: Masalah Jantung bisa Ditangani

Basis Berita

Gubernur Olly Dondokambey Ucapkan Selamat Atas Pengukuhan Guru Besar Pius Lustrilanang

Basis Berita