BASISBERITA.COM, Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulut yang digelar di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Senin (29/9/2025). Dalam rapat tersebut, Gubernur Yulius didampingi Wakil Gubernur Victor Mailangkay dan Ketua DPRD Sulut Fransiskus Silangen.
Dalam sambutannya, Gubernur Yulius menekankan pentingnya solidaritas dan keteguhan seluruh elemen pemerintahan daerah dalam menghadapi tantangan pemotongan anggaran sebesar Rp2,6 triliun yang akan berlaku pada tahun 2026.
“Dalam rapat koordinasi ini, inti pesan saya yaitu solidaritas dan keteguhan kita menghadapi pemotongan anggaran Rp2,6 triliun untuk kabupaten/kota di 2026,” tegas Gubernur Yulius.
Meskipun demikian, Gubernur meminta seluruh kepala daerah untuk tidak panik menghadapi situasi tersebut. Ia menyampaikan optimisme dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki Sulut, yang menurutnya bisa dioptimalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sulawesi Utara kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Mari kita optimalkan PAD sebagai pondasi visi RPJMD ‘Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan’,” ujarnya.
Ia juga mendorong sinergi antara eksekutif dan legislatif, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta antara pemerintah pusat dan daerah, agar program-program pemerintahan bisa dijalankan secara maksimal.
“Mari kita maksimalkan potensi lokal seperti WP3R, PPhD, serta pajak kendaraan untuk realisasikan program secara proporsional,” tambahnya.
Terkait realisasi anggaran, Gubernur Yulius mengungkapkan bahwa saat ini rata-rata realisasi pendapatan dan belanja di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota baru mencapai 50–62 persen. Ia menginstruksikan agar seluruh program ditutup tepat waktu pada 15 Desember 2025.
“Nanti Oktober kita akan kumpul lagi. Saya akan sampaikan aspirasi ke Presiden. Kita harus gagah, jujur ke rakyat. Optimalkan SDA untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Rakor ini menjadi forum penting untuk menyatukan langkah seluruh kepala daerah di Sulut dalam menyongsong tantangan fiskal tahun depan dan menyusun strategi pembangunan yang berkelanjutan di tengah keterbatasan anggaran.(sco/*)