BASISBERITA.COM, Manado – Regional Investor Relations Unit (RIRU) Sulawesi Utara (Sulut) mengadakan kegiatan North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2024. Acara finalnya diadakan di Hotel Luwansa Manado, pada Kamis (18/7/2024).
Kegiatan atas inisiasi Bank Indonesia (BI) ini diapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.
“Apresiasi kepada Perwakilan Kantor Bank Indonesia Sulawesi Utara beserta segenap jajaran yang telah menginisiasi dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan yang bernilai ini. Serta senantiasi mendukung berbagai program investasi dalam rangka mendorong Pertumbuhan Enonomi (PE) Sulut,” ujar Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sulut Reza Dotulung mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Steve Kepel saat membuka kegiatan tersebut.
Menurut dia, North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2024, sangat penting guna mendorong perekonomian Sulut.
“Ini sebagai acuan bersama dan peluang inevstasi serta perdagangan di Sulut,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Andry Prasmuko dalam sambutannya mengakui sejumlah upaya yang dilakukan Pemprov Sulut dalam mendorong perekonomian daerah.
Upaya yang telah dilaksanakan atas peran dari Gubernur Olly Dondokambey, ungkap Prasmuko, di antaranya membuka direct call dari Sulut ke Asia Pasifik, penerbangan cargo, pelayaran langsung ke Tiongkok.
Berbagai upaya tersebut, kata Prasmuko, membuka peluang investasi. Olehnya, lewat NSIC ini diharapkan para investor dari luar ikut menanamkan modalnya di Sulut.
“Dengan mendorong investasi kita meyakini multiplier effect cukup besar,” tegasnya seraya menambahkan PE Sulut yang berada di atas rata-rata nasional, agar tidak cepat puas.
NSIC, lanjut dia, memiliki tujuan untuk menjaring proyek clean and clear baru yang dapat menambah potensi investasi di Sulut.
Adapun dalam NSIC 2024 ini, yang merupakan kompetisi proyek pemerintah daerah di Sulut berhasil masuk tiga besar, yakni dari Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa dan Bolaang Mongondow.
Prasmuko menaruh harapan pada kegiatan selanjutnya masuk tiga besar dari kabupaten/kira lain di Sulut.
“Ini trigger (pemicu) awal. (Ya) diharapkan kabupaten/kota maupuan provinsi terus melakukan upaya serta punya proyek clear and clean, yang ditawarkan ke investor,” tukasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri, di antaranya Kepala Dinas Penanaman Modal dan Terpadu Satu Pintu Daerah Sulut Syaloom Korompis, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut Tienneke Adam, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Lynda Watania, serta stakeholder perwakilan kabupaten/kota.(sco)