BASISBERITA.COM, Manado – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw berupaya mengantisipasi gejolak harga pangan.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM yang dibuka Wakil Gubernur Steven Kandouw ini dihelat di Halaman Parkir Belakang Kantor Gubernur Sulut, pada Senin (29/7/2024).
Dalam GPM yang dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini dijual, di antaranya Beras SPHP dijual dengan harga Rp57.000/5 kg, Beras Bunaken Indah Rp70.000/5 kg, Minyak Goreng Rp16.500/L, Gula Rp16.500/kg, Bawang Merah Rp26.000/kg, Bawang Putih Rp38 ribu/kg, Daging Sapi Rp110.00/kg, Cabe Rawit Rp53.000/kg, Telur Rp55.000/baki dan Tomat Rp13.000/kg.
Wagub Kandouw menyebut GPM dilakukan sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengantisipasi harga pangan yang naik akhir-akhir ini.
“Gejolak harga pangan dampaknya itu sangat destruktif pada kebutuhan pangan kita, untuk itu harus kita antisipasi,” katanya.
Orang nomor dua di Bumi Nyiur Melambai ini menjelaskan dalam mengantisipasi pasokan dan harga pangan harus melibatkan seluruh stakeholder terkait. Semua harus dilakukan secara gotong royong.
Selain itu GPM dapat diandalkan untuk menjaga inflasi di Sulawesi Utara. Adapun jargon “Marijo Ba Kobong” masih menjadi strategi jitu pemerintah untuk menetralisir harga pangan.
“Marijo ba kobong sangat ampuh menetralisir harga pangan yang boleh diantisipasi petani kita,” jelas Kandouw.
Ia menegaskan sesuai perintah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, agar pemerintah kabupaten/kota tetap konsen dalam memonitor pasokan dan harga pangan di daerah masing-masing.
“Pasti perintah pak gubernur kita harus monitor terus, gerakan pangan murah harus terus digaungkan oleh stakeholder. Intinya di semua sentra atau titik masyarakat justru harus lebih diutamakan,” tegasnya.
Ia berharap GPM dapat memberikan pengaruh terhadap kestabilan pasokan dan harga pangan bagi masyarakat.
“Output dan outcome ini dapat dirasakan oleh masyarakat,” harapnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pangan Sulawesi Utara Enrico Rawung menuturkan GPM dapat memutus harga pangan yang tinggi dan sulit diakses oleh masyarakat.
“Membantu masyarakat mendapatkan harga pangan yang lebih murah ketimbang di tempat lain,” tuturnya.
Diketahui pelaksanaan GPM ini juga akan digelar di 15 kabupaten/kota se Sulut.(sco)