Pemerintahan

Duo Srikandi Smart Pemprov Sulut Ini Terbaik PKN II Angkatan VII

BASISBERITA.COM, Manado – Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VII Tahun 2024 selesai dilaksanakan. Sebanyak 57 peserta yang merupakan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama mengikuti ‘penggemblengan’ dari 24 April-10 September 2024.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Steve Kepel menutup kegiatan tersebut di Aula Integritas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulut, pada Selasa (10/9/2024).

Dari 57 peserta yang berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, Pemprov Gorontalo serta dari pemerintah kabupaten/kota di Sulut ini, yang meraih predikat memuaskan sebanyak 36 peserta sementara sisanya 21 peserta sangat memuaskan.

Adapun pada acara penutupan ini juga diumumkan 10 peserta terbaik. Empat di antaranya berasal dari Pemprov Sulut. Mereka yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Sulut Darwin Muksin, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Sulut Syaloom Korompis, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Sulut Rahel Rotinsulu serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulut Elvira Katuuk.

Bahkan, Elvira Katuuk dan Syaloom Korompis termasuk mendapat predikat istimewa. Duo birokrat smart ini menempati ranking pertama dan kedua dalam PKN Tingkat II Angkatan VII Tahun 2024 ini. Otomatis keduanya langsung mendapat tiket menuju PKN Tingkat I.

Elvira Katuuk mengangkat Proyek Perubahan dengan judul Terintegrasi dan Berkelanjutan di Sulawesi Utara (Mapalus IRA).

Proyek perubahan ini memiliki tiga tujuan. Yakni jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Apa yang dilahirkan di jangka pendek adalah Peraturan Gubernur tentang kolaborasi strategi pembangunan pariwisata terintegrasi dan keberlanjutan.

“Pergub ini merupakan implementasi secara terpadu dari Perpres 16 Tahun 2024 Rencana Induk Pariwisata Nasional, yaitu Manado-Likupang terintegrasi dengan Ranperda Nomor 5 tahun 2022,” ungkap Katuuk usai acara penutupan.

Untuk jangka menengah, kata dia, proyek perubahan ini akan membuat penjabaran tengang Pergub tersebut, yakni keputusan gubernur tentang calender of ivent terpadu antara provinsi dan 15 kabupaten/kota.

“Sehingga destinasi-destinasi menjadi iven tahunan mendapatkan dukungan penuh. Mulai dari PU (Pekerjaan Umum) terkait sarana prasarana, kemudian dari Perkim terkait kawasan, koperasi maupun Disperindag terkait menyiapkan souvenir-souvenir dan dari pariwisata itu sendiri. Bagaimana menyiapkan atraksi yang tidak kalah dengan iven-iven kalender dari luar Sulawesi Utara,” terangnya.

Sementara untuk jangka panjang, lanjut dia, akan menangkap peluang RPJMN yang menempatkan Sulut sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dari sisi pariwisata Asia-Pasific.

Untuk itu, ujarnya, dilakukan MoU antara Pemprov Sulut dan pengelola IKN untuk menjadikan Sulut sebagai destinasi MICE yang ada di IKN.

“Jadi bukan dilakukan di IKN saja, tapi juga dilakukan di Manado. Karena Kota Manado telah memiliki sarana prasarana MICE. Mulai dari WOC sampai sekarang sangat lengkap dan itu sangat kompeten,” sebut dia.

Begitupun, lanjut dia, dengan tujuan holiday dari IKN diminta untuk menyasar ke Sulut sehingga bukan saja peningkatan kunjungan wisata tapi betul-betul berkelanjutan.

“Artinya, memperhatikan kondisi eksistensi dari pada destinasi, kemudian itu dibungkus dengan Pergub dan ada SK Gubernur, kemudian ada MoU yabg secara keberlanjutan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sesuai dengan tema PKN, Peningkatan Tata Kelola untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi naik, kemiskinan berkurang, penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata meningkat,” jelas dia.

Sekdaprov Sulut Steve Kepel yang mewakili Gubernur Olly Dondokambey mengucapkan banyak selamat kepada seluruh peserta yang lulus PKN II ini.

Kepel mengharapkan proyek perubahan yang telah dibuat diimplementasikan di instansinya masing-masing.

“Pembelajaran yang telah dilalui harus adaptif terhadap lingkungan kita bekerja,” kata Kepel.

Inovasi yang dibuat, lanjut Kepel, untuk kemajuan pembangunan daerah.

Tak ketinggalan, Kepel ikut mengapresiasi Marhaen Tumiwa yang mampu menakhodai BPSDMD Sulut hingga bisa menghelat PKN Tingkat II.

“(Sudah) 23 tahun tidak pernah ada Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Tingkat II. Nanti Kaban Marhaen (PKN II) kembali lagi ke Sulut. Ini patut diapresiasi,” tukasnya.(sco)

Baca Juga

Gubernur Sulut Olly Dondokambey Terima Anugerah Pena Emas dari PWI

Basis Berita

Serahkan SK PPPK Pemkab Minahasa, Wagub Steven Kandouw Ingatkan Tiga Hal Penting

Basis Berita

Kota Manado Peringkat 3; Terima Anugerah Layanan Investasi Tahun 2024

Basis Berita