BASISBERITA.COM, Manado – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus berupaya membuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas, bersaing dengan pasar luar negeri dengan memanfaatkan digitalisasi.
Upaya yang dilakukan BI, di antaranya dengan menggelar Urban Economy Digifest 2024. Agenda tahunan yang rutin dilakukan sejak 2019 ini, menjadi ajang pengembangan UMKM dan ekonomi digital yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sulut.
Urban Economy Digifest 2024 telah dilaksanakan dengan berbagai rangkaian kegiatan. Di mulai sejak awal Juni ini. Untuk puncaknya dihelat di Ballroom Hotel Four Points Manado, Jumat (19/7/2024).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Andry Prasmuko dalam kegiatan ini mengatakan tujuan utama digelarnya Urban Economy Digifest 2024, sebagai wadah bagi UMKM berbasis sektor dan komoditas unggulan di Sulut dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya melalui serangkaian program pelatihan dan pameran.
“Pada tahun 2024, kegiatan ini dirancang lebih spesial dengan memasukkan sentuhan digitalisasi dalam pengembangan UMKM. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat, ekonomi digital menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” tutur Prasmuko.
Ia pun optimis lewat Urban Economy Digifest akan membawa UMKM di Sulut berani terjun ke luar negeri.
“Urban Economy Digifest membawa semangat baru dalam mendukung penguatan UMKM Sulawesi Utara agar dapat naik kelas, go digital dan go ekspor,” tegasnya.
Dibeberkan Prasmuko, dalam mendukung penyelengaraan Urban Economy Digifest 2024, BI bersinergi dengan pemerintah daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, UMKM dan stakeholder terkait lainnya menggelar sejumlah rangkaian kegiatan.
Mulai dari Pameran UMKM yang diadakan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dalam Likupang Tourism Festival dan Pemerintah Kota Manado dalam Manado Expo di Manado Town Square.
Ada juga Pelatihan Wastra. Pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas wastra Sulut, pelatihan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (WANUA), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut, serta pendampingan dengan menggandeng desainer nasional, Wignyo Rahardi.
Lanjut Prasmuko, rangkaian kegiatan lainnya yakni Onboarding UMKM. Kegiatan ini bekerja sama dengan marketplace nasional Shopee dan diikuti oleh 32 UMKM yang siap go digital.
Selain itu, diadakan Business Matching Pembiayaan. Kegiatan ini terjalin atas kerja sama dengan perbankan di Sulut (BNI, BRI, Mandiri, BSI, dan BSG) serta diikuti oleh 80 UMKM yang potensial untuk dibiayai.
“Selain itu, kami juga bekerja sama dengan OJK Sulutgomalut untuk menyediakan layanan pembuatan SLIK sebagai salah satu persyaratan utama untuk memperoleh pembiayaan,” tuturnya.
Prasmuko menambahkan pihaknya juga menggelar Business Matching Kemitraan. Berkat kerja sama sama dengan Ritel di Sulut (Indomaret, Indogrosir, Alfamart, Multimart, Freshmart, Jumbo, Golden, Lotte Grosir, dan Fiesta Ria Swalayan). Kegiatan ini diikuti oleh 80 UMKM yang terbuka untuk memperluas pemasaran produknya.
Kegiatan lainnya, kata Prasmuko, yaitu Sosialisasi Legalitas UMKM. Ini bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulut untuk menyelenggarakan sosialisasi legalitas Nomor Induk Berusaha (NIB), serta Kanwil Kemenkumham Sulut untuk sosialisasi legalitas PT Perorangan dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang diikuti oleh 80 UMKM.
Prasmuko menambahkan telah dilaksanakan Sosialisasi Perkembangan Sistem Pembayaran. Kegiatan hasil kerja sama dengan Nyong-Nona Manado dengan melakukan sosialisasi di 11 kecamatan di Kota Manado, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sulut untuk sosialisasi pada 15.000 remaja dan pemuda, Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Sulut (PERWOSI) serta BI Goes to School & University.
Di sisi pengembangan sektor pariwisata bahari, Prasmuko membeberkan telah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata se-Sulut dan diving club se-Sulut melakukan pemetaan titik-titik selam terbaik guna memberikan informasi yang lebih lengkap bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Sulut.
“Untuk mempromosikan tempat wisata di Manado, juga telah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Manado, kami meng-update tempat wisata dengan menyediakan pengalaman virtual yang menarik dan informatif,” ungkapnya.
Sementara untuk dukungan kepada Desa Wisata, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata Bitung dan Dinas Pariwisata Minahasa Utara, dengan mengadakan program pengembangan desa wisata.
“Ini ditujukan untuk meningkatkan daya tarik wisata alam khususnya di Desa Wisata Batuputih Bitung yang masuk dalam kategori 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan Desa Wisata Kahuku di Pulau Bangka, Minahasa Utara,” pungkasnya.
Pria berkacamata ini juga menambahkan dalam mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi digital, BI melakukan sejumlah upaya, yakni peningkatan literasi keuangan inklusif dan ekonomi keuangan digital, pelatihan dan pendampingan bagi Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (WANUA), penyediaan database UMKM yang siap dibiayai dalam Bank Indonesia Sistem Aplikasi Input Database (BISAID), peningkatan literasi pencatatan keuangan UMKM menggunakan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK), sosialisasi perluasan QRIS dan BI-FAST sebagai alternatif kanal pembayaran digital yang memudahkan UMKM dan masyarakat,
penguatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik (KKPD), serta perluasan dan percepatan digitalisasi daerah.
Adapun acara Urban Economy Digifest 2024 pada hari ini akan dilanjutkan dengan pameran UMKM, serta hiburan lainnya di Pohon Kasih Megamas, Kota Manado.
Untuk keesokan hari, di tempat yang sama, akan diselenggarakan kegiatan fun run 5K dan fun zumba serta konser penutupan oleh artis lokal dan nasional.
Prasmuko pun berharap Urban Economy Digifest 2024 dapat menjadi momentum untuk semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif, inovatif dan berdaya saing.
“Semoga semangat mapalus (bergotong royong) dalam mengembangkan perekonomian Sulut dapat terus kita tingkatkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Steve Kepel, dalam sambutannya mengatakan lewat digitalisasi, UMKM akan membuka peluang baru, meningkatkan efisiensi dan memperluas akses terhadap layanan keuangan serta ekonomi bagi semua orang.
“Kita memiliki harapan besar untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital di Sulawesi Utara. Melalui digitalisasi, kita bisa mengembangkan sektor-sektor prioritas yang berdaya saing, seperti UMKM berorientasi ekspor, sektor pariwisata, dan komoditas unggulan lainnya,” tuturnya.
”UMKM adalah tulang punggung perekonomian kita, dan dengan sentuhan digital, mereka bisa mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing di kancah internasional,” sambungnya.
Urban Economy Digifest 2024 ini dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Steve Kepel, Ketua Dekranasda Sulut Rita Tamuntuan, Kepala OJK Sulut, bupati/walikota se Sulut, para Sekretaris Daerah se kabupaten/kota, pihak perbankan dan akademisi dan pelaku usaha.(sco)