Ekonomi

Perekonomian Sulut Tancap Gas, BI Nilai Banyak Potensi Belum Optimal

BASISBERITA.COM, Manado – Usai dihantam pandemi Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulawesi Utara (Sulut) mulai tancap gas berada di atas rata-rata nasional. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut harap tidak injak pedal rem, agar lajunya terus meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat posisi triwulan II-2024 pertumbuhan ekonomi Sulut sebesar 5,13 persen (y-on-y). Angka tersebut lebih tinggi dari rerata nasional, yang berada pada 5,11 persen.

Ekonomi Sulawesi Utara triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,63 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 20,47 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Impor Barang dan Jasa sebesar 16,27 persen

Secara kumulatif, ekonomi Sulawesi Utara semester I-2024 dibandingkan semester I-2023 tumbuh sebesar 5,37 persen.

Hal tersebut sejalan dengan investasi. Di mana, sesuai rilis Kementerian Investasi/BKPM RI sepanjang Semester I Tahun 2024, realisasi investasi Sulut mencapai nilai Rp3,916 triliun.

Keberhasilan investasi tersebut, berkat Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw yang terus ‘merayu’ investor menanamkan modalnya di Bumi Nyiur Melambai.

“Ini menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Sulut naik signifikan,” kata Gubernur Olly di sela-sela North Sulawesi Investment Forum Tahun 2024 di The Sentra Hotel Manado, pada Jumat (9/8/2024).

Olly menyebut, ia menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah di Pemerintah Provinsi Sulut yang berkaitan dengan investasi untuk menggenjot realisasi investasi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Sulut, mulai dari perizinan, pengembangan, promosi, pemberian fasilitas atau insentif hingga kemudahan investasi.

“Begitu juga dukungan penuh dari Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara yang turut mempromosikan potensi dan peluang investasi di Sulawesi Utara serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang mendukung pengembangan investasi,” ungkapnya.

Menurut Olly, investasi harus ditingkatkan karena mempunyai peranan yang sangat penting yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Kegiatan investasi akan mendorong kegiatan ekonomi suatu negara termasuk daerah, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa bahkan penambahan devisa,” ungkapnya.

Dibeberkan Olly, Sulawesi Utara memiliki potensi ekonomi yang tinggi dari beberapa sektor, antara lain pengembangan industri, infrastruktur, sumber daya alam, kemaritiman, pariwisata hingga logistik. Potensi tersebut perlu dikelola dan dipromosikan secara intensif kepada investor.

Terpisah, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut Andry Prasmuko di beberapa kesempatan mengatakan Sulut memiliki banyak potensi.

“Kita tidak boleh berpuas diri,” kata Prasmuko.

Terlebih, ujar dia, Sulut memiliki banyak potensi pengembangan usaha. Yakni lewat sektor perikanan dan pertanian.

“Sulawesi Utara itu kalau saya lihat potensi ada dari laut dan darat. Kita punya banyak jenis ikan. Kelapa, pala, jagung dan masih banyak lagi. Tapi, itu masih kurang dioptimalkan,” tegas Prasmuko.

Ia meyakini sektor perikanan maupun pertanian berjalan optimal akan berdampak ke perekonomian Sulut.

Prasmuko pun memberi apresiasi atas upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, lewat terobosan Gubernur Olly Dondokambey dalam memacu perekonomian daerah. Di antaranya, membuka direct call hingga mewujudkan hub port dari Sulut ke Asia Pasifik.(sco)

Baca Juga

Steven Kandouw Ungkap Terobosan Olly Dondokambey Genjot Pembangunan, Ekspor dan Investasi di Sulut

Basis Berita

Berikut Upaya yang Sudah dan akan Dilakukan OD-SK Tekan Inflasi

Basis Berita

Catat, Tidak Ada Penyesuaian Iuran BPJS Kesehatan hingga 2024

Basis Berita